Sabtu, 30 September 2017

Kisah si pembuat spanduk Kompas.com (arsip)

Kisah Si Pembuat Spanduk Soto Lamongan ...

MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA
Kompas.com - 31/05/2017, 09:12 WIB
Hartono (47) sedang melukis pesanan spanduk Soto Lamongan di bengkel kecilnya, Kedoya, Bekasi, Selasa (30/5/2017). Jemarinya masih lincah mencampur warna demi warna di atas kertas spanduk di tengah himpitan spanduk cetak yang banyak pasar. (KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)
BEKASI, KOMPAS.com - Jika Anda Apakah Kedai Soto Lamongan atau Pecel Lele, salah satu yang ikonik itu spanduknya yang dilukis seragam.
Di antara banyaknya Soto Lamongan yang tersebar, ternyata hanya ada sedikit orang yang bisa membuat spanduk ikonik tersebut.
Salah satu yang berhasil KompasTravel temui maun Hartono (47), Selasa (30/5/2017). Laki-laki asli Lamongan yang sudah 20 tahun bergelut di dunia Soto Lamongan dan Pecel Lele-nya ini masih masih memoles tinta diatas spanduk kain.
Kain demi kain yang terlukis warna-warni dengan ragam binatang, sedang dijemur di bagian depan rumah. Pemandangan ini akan Anda temui saat mengunjungi Jalan Laskar Dalam nomer 83 Pekayon, Bekasi, Jawa Barat.
Hartono masih bertahan di tengah himpitan spanduk cetak yang kini mudah ditemui. Bukan tanpa alasan, mereka pernah di posisi yang sangat membutuhkan spanduk lukis tersebut, sulit ditemukan.
"Kalau zaman dulu buatnya masih di Lamongan, dan waktu itu hanya satu yang buat tahun 92," kata Hartono.
Sang pembuat spanduk lukis di Lamongan itu ternyata rekan Sekolah Menengah Pertama (SMP) nya, yang pernah kalah lomba lukis olehnya. Alhasil teman tersebut pun tak mau melukis spanduk Soto LamonganHartono, karena merasa tersindir.
Hartono yang sudah memendam bakat melukis sejak SMP pun mencoba pakai sendiri. Tak disangka dari mulut ke mulut para perantau Soto Lamongan di Tangerang dan Jakarta memesan spanduk.
Ia yang saat itu masih berjualan Soto Lamongan (1997-2005) di depan Polresta Tangerang pun mengerjakan spanduk itu setelah selesai berjualan.
Iklan
"Saya berfikir kalau fokus ke lukis spanduk harus punya pelanggan tetap yang banyak dulu, baru bisa muter uang. Soalnya selain peminatnya tertentu, juga awet bisa sampai lima tahun baru bikin lagi, "ujarnya pada KompasTravel.
Seiring berjalannya waktu, para perantau dari Lamongan pun semakin percaya pada hasil karyanya. Ia menjadi pelukis spanduk Soto Lamongan yang merupakan para para Soto Lamongan dan Pecel Lele.
Akhirnya Hartono mulai fokus memproduksi spanduk di tahun 2007, setelah memiliki 700 pelanggan. Menurutya angka 700 tersebut aman untuk bangun dalam tahun-tahun, dengan syarat menjaga kepercayaan pelanggan tersebut.
Sampai saat ini selalu melakukan inovasi-inovasi lukisan yang sedang marak di pasaran. Namun, ia tak mau menghilangkan ciri khas lukisannya, yang menggunakan banyak warna cerah dan menjaga kualitas kain.
Achmadi (kanan), salah satu pelanggan setia spanduk lukis Hartono (kiri) yang kembali datang untuk memesan spanduk Soto Lamongan, Selasa (30/5/2017). Achmadi adalah seorang pengusaha soto yang memiliki enam cabang di Bekasi. Sejak delapan tahun, Achmadi jatuh cinta pada karya Hartono. (KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)
"Kuncinya bikin spanduk itu kualitas bukan kuantitas, karena ini berhubungan dengan apa melayani pelanggan. Sekali pelanggan kecewa, mereka tidak akan balik lagi tahun, karena barang ini awet," kata Hartono.
Ia mengatakan itu sangat berisiko, tak semudah usaha spanduk printing yang bisa digabung dengan cepat.
"Kita itu gabungan sablon sama lukis, kalau sablon pasti harus ada cetakannya, masing-masing bikin spanduk pasti ada bedanya, belum lukis manualnya yang lama," ujarnya.
Tak heran saat ini perajin seprofesinya satu persatu mulai gulung tikar. Hartono pun mengakui hal tersebut. Namun, Hartono percaya jika terus berinovasi mengasah kreativitas dan tetap mengutamakan kualitas akan langgeng.
Hingga saat ini spandung buatan Hartono telah meresmikan berbagai pulau di Indonesia, mulai Aceh, Jambi, Lampung, Jawa, Bali, Soppeng, hingga NTT. Tak hanya Soto Lamongan dan Pecel Lele, kini penikmat spanduknya dari kalangan pengusaha aeafood dan soto-soto lainnya.
Saat KompasTravel berkunjung ke perut, Hartono sudah melayani 3,725 pelanggan, di mana masing-masing pelanggannya bisa satu sampai tiga spanduk untuk satu kedai.

Proses pembuatan spanduk Pecel Lele


Menampilkan hasil karya Hartono Spanduk Pekayon,Proses pembuatan spanduk Pecel Lele Order Langsung melalui nomor WA 081399201289